Minggu, 01 Mei 2016

Awetan Basah Hewan



 AWETAN BASAH HEWAN
Awetan basah merupakan awetan dari suatu hasil pengamatan yang sudah diidentifikasi. Spesimen awetan hewan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen satu macam zat . awetan basah dilakukan bagi hewan tidak bercangkang yang ukurannya tidak relatif besar, direndam dalam larutan pengawet. Obyek yang dapat dijadikan sebagai spesimen utama dalam pengawetan basah merupakan objek biologi yang berukuran kecil.

1. Langkah-langkah Pengawetan basah hewan
a. Koleksi
Hewan-hewan yang akan diawetkan dalam bentuk utuh dan akan dibawa ke kelas atau ke Laboratorium biasanya hewan-hewan berdasarkan struktur tubuhnya yang lunak . Hewan yang akan diawetkan ditangkap menggunakan alat yang sesuai. Hewan yang tertangkap dimasukkan dalam botol koleksi yang sudah diberi label. Contoh hewan diair asin adalah Octopus sp , Opiothrix sp , Sepia sp dll . contoh hewan di darat adalah Bufo sp , Lumbricus terestris  dll .
 b. Mematikan dan mengawetkan
Proses mematikan memerlukan perlakuan dan bahan tertentu. Bahan untuk mematikan hewan biasanya adalah Ether, Kloroform, HCN/KCN, Karbon Tetracloride (CCL4) atau Ethyl acetat. Namun , perlu perlakuan khusus yaitu melalui pembiusan sebelum proses mematikan dilakukan, agar tubuh hewan yang akan diawetkan tidak mengkerut atau rusak. setelah tampak lemas, dan tidak bereaksi terhadap sentuhan, hewan dapat dipindahkan ke dalam larutan pengawet.

 2. Bahan Pengawet
Beberapa bahan pengawet yang dapat digunakan antara lain: formalin, alcohol (ethil alkohol). Bahan-bahan pengawet ini mudah didapatkan dan hasilnya cukup bagus.

3. Jenis dan Sifat-sifat larutan pengawet
Bahan pengawet yang digunakan biasanya berbahaya bagi manusia, maka perlu dikenali sifat-sifatnya. Dengan mengenal sifat-sifat ini, diharapkan dapat terhindar dari  bahaya yang  ditimbulkan.
Jenis dan sifat – sifat bahan yang dapat digunakan untuk membius , mematikan dan mengawetkan hewan :
1.      Alkohol
Merupakan zat  yang mudah terbakar, bersifat desinfektan dan tidak korosif.
2.      Formalin
Zat yang mudah menguap, menyebabkan iritasi selaput lendir hidung, mata, sangat korosif, sangat beracun dan berbahaya bagi tubuh.
3.      Ether
Zat yang mudah menguap dan dapat membius dalam waktu yang lama.
4.      Kloroform
Zat yang mudah menguap, dapat membius dalam waktu yang cepat dan dapat mematikan hewan.
5.      Karbon tetracloride
Zat yang mudah menguap, dan dapat digunakan oleh manusia untuk mematikan hewan.
6.      Ethil acetat
Zat yang mudah menguap, dapat membius dan digunakan oleh manusia untuk mengawetkan hewan.
7.      KCN dan HCN
Zat yang memiliki sifat beracun yang sangat kuat dan dapat digunakan oleh manusia untuk mematikan hewan .

DAFTAR PUSTAKA
Setyamidjaja, D. 1993. Karet, Budidaya dan Pengolahan. Kanisius. Yogyakarta.
Steenis, C.G.G.J.Van. 2003. Flora. Cet. 9. PT Pradnya Paramitha, Jakarta.
Tjtrosoepomo, G. 1997. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

1 komentar: